TULISAN MOTIVASI 2
PEMILIK TANGANLAH
YANG MEMBEDAKAN
Seorang
tukang kebun diminta memangkas rumput yang tumbuh di taman. Lalu dengan trampil
ia gunakan gunting untuk meratakan rumput hingga tak lagi tampak bagai semak
belukar. Seselesainya ia menerima beberapa lembar upah. Ia senang, pemilik
taman pun senang. Selang beberapa hari kemudian, seorang tukang kebun yang lain
datang menawarkan jasa memperindah kebun itu. Dengan enggan pemilik taman itu
mengiyakan. Lalu dengan trampil ia gunakan gunting untuk membentuk rumput itu
jadi bagai hamparan permadani hijau di taman. Pemilik taman terpesona, dan
tukang kebun pun menerima upah yang jauh lebih besar.
Itu
adalah rumput yang sama. Itu adalah gunting yang sama. Namun, dari tangan yang
berbeda sehampar semak-semak dapat berubah jadi lapangan. Dari tangan yang lain
tercipta permadani. Seberapa pun hebatnya alat yang terpegang, sang pemilik
tanganlah yang membedakan.
KERJAKAN YANG ANDA CINTAI
Menarik
sekali, banyak orang merasa suntuk dengan pekerjaannya. Mereka mengeluh,
tertekan, bahkan sebagian orang membencinya. Sebenarnya orang ingin melakukan
apa yang mereka senangi, namun mereka khawatir itu bukanlah jalan karier. Sudah
terlalu menancap dalam benak bahwa kerja bukanlah kesenangan, apalagi
kecintaan. Bagi mereka, karier dan kerja adalah jerat yang menjauhkan mereka
dari kehidupan yang diangankan. Namun, mereka harus terus bekerja demi
angan-angan itu sendiri. Sebuah lingkaran paradoks yang tak bertepi.
Mengapa
sedikit sekali orang bersedia melakukan apa yang mereka cintai. Padahal dalam
cintanya mereka akan mengerjakan lebih dari apa arti kata “baik”. Mengapa lebih
banyak orang hanya mengejar sebuah keberhasilan karier? Tidakkah cukup bagi
mereka untuk melakukan yang terbaik dan mereguk kegembiraan bagi kehidupan
sehari-hari? Tidakkah kita pahami bahwa keberhasilan lebih suka pada mereka
yang cinta pada setiap jerih karyanya sendiri? Dan, setetes keringat pun jadi
lebih berkilauan ketimbang permata kencana.
LANGKAH YANG MENAIKKAN
NILAI DIRI
Keberhasilan
tak meluncur begitu saja ketika anda menengadahkan tangan. Bahkan ia tak selalu
datang meski peluh telah membanjiri tengkuk anda. Keberhasilan membutuhkan
ketekunan dan upaya yang tak kenal patah. Anda takkan pernah tahu di langkah
yang ke berapa keberhasilan menampakkan ujudnya. Andai anda memutuskan untuk
berhenti di langkah ke seribu, mungkin keberhasilan sedang menunggu cuma satu
langkah di depan. Maka tiada yang patut dilakukan untuk terus berjalan. Setiap
langkah memperkuat diri anda.
Agar
tak putus dengan mudah, anda harus memulai langkah pertama dari garis start
yang tepat; yaitu hati anda. Sesuatu yang berasal dari hati akan memuliakan
pikiran dan membersihkan tindakan. Maka, setiap langkah akan menaikkan nilai
diri anda.
KITA TEMUKAN KEPUASAN DI
KERIKIL JALAN
Banyak
orang mengatakan bahwa kepuasan itu terkait dengan tercapainya keinginan. Bila demikian
adanya, maka tentu lebih banyak orang terbelenggu dalam belitan ketidakpuasan.
Lihatlah, sebelas pemain bola membutuhkan berjam-jam latihan hanya untuk sekian
menit pertandingan. Bahkan ketika sebuah goal tercipta, mereka harus segera
kembali berlaga. Kepuasan itu hanya sempat dirayakan tak lebih dari beberapa
detik saja. Apakah sebelum goal kemenangan tercipta sebelas pemain itu dalam
keadaan tertekan, dan penuh ketidakpuasan?
Kepuasan
tidak harus tergantung pada berhasil atau gagalnya tujuan. Kepuasan adalah soal
hati yang ada di dalam, bukan panas teriknya matahari di luar. Kepuasan adalah
soal bagaimana kita bisa menerima yang terjadi ini apa adanya. Bila kita paham
bahwa berjalan menuju tujuan adalah tujuan juga, maka kepuasan akan kita temukan
di setiap lubang dan kerikil jalan hidup kita.
PEMIMPIN DAN PENGIKUT
KUAT MENGUATKAN
Agar
pohon yang tumbuh tinggi tidak mudah tumbang karena deraan angin kencang, ia
harus menumbuhkan batang yang tegar. Ia pun harus menancapkan akarnya
dalam-dalam. Bumi akan menggenggamnya erat-erat. Karena bumi pun membutuhkan
akar yang lebat untuk menimbun air demi kesejahteraan penghuninya. Karena bumi
pun membutuhkan akar yang kuat untuk memperkokoh tanah dari kelongsoran. Pohon
yang kuat menguatkan bumi. Bumi yang kuat menguatkan pohon.
Agar
pemimpin besar tidak mudah terjungkal karena terpaan persoalan, sudah
semestinya ia mengembangkan diri yang tegar. Ia pun harus menancapkan
pijakannya pada hati para pengikutnya dalam-dalam. Maka mereka pun akan
memeluknya kuat-kuat. Kita membutuhkan pemimpin yang mendatangkan
kesejahteraan. Kita merindukan pemimpin yang memperkokoh masyarakat tempat kami
berlindung. Dan pemimpin yang kuat menguatkan pengikutnya. Pengikut yang kuat
menguatkan pemimpinnya. Pemimpin dan pengikut saling kuat menguatkan.
Sebagaimana pohon dan bumi saling kasih mengasihi.
Referensi : http://unyil4u.wordpress.com/motivasi/tulisan-motivasi-5/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar