Selasa, 10 Desember 2013

TULISAN 13



TULISAN MOTIVASI 2




PEMILIK TANGANLAH YANG MEMBEDAKAN

Seorang tukang kebun diminta memangkas rumput yang tumbuh di taman. Lalu dengan trampil ia gunakan gunting untuk meratakan rumput hingga tak lagi tampak bagai semak belukar. Seselesainya ia menerima beberapa lembar upah. Ia senang, pemilik taman pun senang. Selang beberapa hari kemudian, seorang tukang kebun yang lain datang menawarkan jasa memperindah kebun itu. Dengan enggan pemilik taman itu mengiyakan. Lalu dengan trampil ia gunakan gunting untuk membentuk rumput itu jadi bagai hamparan permadani hijau di taman. Pemilik taman terpesona, dan tukang kebun pun menerima upah yang jauh lebih besar.
Itu adalah rumput yang sama. Itu adalah gunting yang sama. Namun, dari tangan yang berbeda sehampar semak-semak dapat berubah jadi lapangan. Dari tangan yang lain tercipta permadani. Seberapa pun hebatnya alat yang terpegang, sang pemilik tanganlah yang membedakan.


KERJAKAN YANG ANDA CINTAI

Menarik sekali, banyak orang merasa suntuk dengan pekerjaannya. Mereka mengeluh, tertekan, bahkan sebagian orang membencinya. Sebenarnya orang ingin melakukan apa yang mereka senangi, namun mereka khawatir itu bukanlah jalan karier. Sudah terlalu menancap dalam benak bahwa kerja bukanlah kesenangan, apalagi kecintaan. Bagi mereka, karier dan kerja adalah jerat yang menjauhkan mereka dari kehidupan yang diangankan. Namun, mereka harus terus bekerja demi angan-angan itu sendiri. Sebuah lingkaran paradoks yang tak bertepi.
Mengapa sedikit sekali orang bersedia melakukan apa yang mereka cintai. Padahal dalam cintanya mereka akan mengerjakan lebih dari apa arti kata “baik”. Mengapa lebih banyak orang hanya mengejar sebuah keberhasilan karier? Tidakkah cukup bagi mereka untuk melakukan yang terbaik dan mereguk kegembiraan bagi kehidupan sehari-hari? Tidakkah kita pahami bahwa keberhasilan lebih suka pada mereka yang cinta pada setiap jerih karyanya sendiri? Dan, setetes keringat pun jadi lebih berkilauan ketimbang permata kencana.


LANGKAH YANG MENAIKKAN NILAI DIRI

Keberhasilan tak meluncur begitu saja ketika anda menengadahkan tangan. Bahkan ia tak selalu datang meski peluh telah membanjiri tengkuk anda. Keberhasilan membutuhkan ketekunan dan upaya yang tak kenal patah. Anda takkan pernah tahu di langkah yang ke berapa keberhasilan menampakkan ujudnya. Andai anda memutuskan untuk berhenti di langkah ke seribu, mungkin keberhasilan sedang menunggu cuma satu langkah di depan. Maka tiada yang patut dilakukan untuk terus berjalan. Setiap langkah memperkuat diri anda.
Agar tak putus dengan mudah, anda harus memulai langkah pertama dari garis start yang tepat; yaitu hati anda. Sesuatu yang berasal dari hati akan memuliakan pikiran dan membersihkan tindakan. Maka, setiap langkah akan menaikkan nilai diri anda.


KITA TEMUKAN KEPUASAN DI KERIKIL JALAN

Banyak orang mengatakan bahwa kepuasan itu terkait dengan tercapainya keinginan. Bila demikian adanya, maka tentu lebih banyak orang terbelenggu dalam belitan ketidakpuasan. Lihatlah, sebelas pemain bola membutuhkan berjam-jam latihan hanya untuk sekian menit pertandingan. Bahkan ketika sebuah goal tercipta, mereka harus segera kembali berlaga. Kepuasan itu hanya sempat dirayakan tak lebih dari beberapa detik saja. Apakah sebelum goal kemenangan tercipta sebelas pemain itu dalam keadaan tertekan, dan penuh ketidakpuasan?
Kepuasan tidak harus tergantung pada berhasil atau gagalnya tujuan. Kepuasan adalah soal hati yang ada di dalam, bukan panas teriknya matahari di luar. Kepuasan adalah soal bagaimana kita bisa menerima yang terjadi ini apa adanya. Bila kita paham bahwa berjalan menuju tujuan adalah tujuan juga, maka kepuasan akan kita temukan di setiap lubang dan kerikil jalan hidup kita.


PEMIMPIN DAN PENGIKUT KUAT MENGUATKAN

Agar pohon yang tumbuh tinggi tidak mudah tumbang karena deraan angin kencang, ia harus menumbuhkan batang yang tegar. Ia pun harus menancapkan akarnya dalam-dalam. Bumi akan menggenggamnya erat-erat. Karena bumi pun membutuhkan akar yang lebat untuk menimbun air demi kesejahteraan penghuninya. Karena bumi pun membutuhkan akar yang kuat untuk memperkokoh tanah dari kelongsoran. Pohon yang kuat menguatkan bumi. Bumi yang kuat menguatkan pohon.
Agar pemimpin besar tidak mudah terjungkal karena terpaan persoalan, sudah semestinya ia mengembangkan diri yang tegar. Ia pun harus menancapkan pijakannya pada hati para pengikutnya dalam-dalam. Maka mereka pun akan memeluknya kuat-kuat. Kita membutuhkan pemimpin yang mendatangkan kesejahteraan. Kita merindukan pemimpin yang memperkokoh masyarakat tempat kami berlindung. Dan pemimpin yang kuat menguatkan pengikutnya. Pengikut yang kuat menguatkan pemimpinnya. Pemimpin dan pengikut saling kuat menguatkan. Sebagaimana pohon dan bumi saling kasih mengasihi.








Referensi : http://unyil4u.wordpress.com/motivasi/tulisan-motivasi-5/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar