TULISAN MOTIVASI 1
WAJAH KEBERHASILAN
DAN KEGAGALAN
Bila
orang lain berhasil, maka akui keberhasilan mereka. Hargai dan hormati apa yang
mereka capai. Nyatakan itu setulus hati. Terimalah bahwa keberhasilan mereka
adalah keberhasilan mereka. Iri hati, kecewa, dengki, biasanya mudah mengiringi
hati mereka yang merasa lebih berhak mendapatkan keberhasilan itu. Meski anda
tidak berhasil meraihnya, namun temukan keberhasilan yang lebih besar dalam
diri anda, yaitu kebesaran jiwa anda untuk mengucapkan selamat atas
keberhasilan mereka.
Keberhasilan
selalu menunjukkan banyak wajah. Sayangnya seringkali kita menyebutnya dengan
nama-nama yang melemahkan diri sendiri, semisal: kekalahan, kegagalan atau
kekeliruan. Kegagalan pun bisa menunjukkan banyak wajah. Sayangnya seringkali
kita menyebutnya dengan nama-nama yang mengilusikan kebanggaan diri, misal kemenangan,
keunggulan atau kebenaran. Karenanya, mungkin lebih baik bila hidup ini tak
diukur dengan kemenangan dan kekalahan, keberhasilan dan kegagalan.
TEMUKAN CINTA ANDA
Bila
anda tak mencintai pekerjaan anda, maka cintailah orang-orang yang bekerja di
sana. Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu. Dan, pekerjaan pun jadi
menggembirakan. Bila anda tak bisa mencintai rekan-rekan kerja anda, maka
cintailah suasana dan gedung kantor anda. Ini mendorong anda untuk bergairah
berangkat kerja dan melakukan tugas-tugas dengan lebih baik lagi. Bila toh anda
juga tidak bisa melakukannya, cintai setiap pengalaman pulang pergi dari dan ke
tempat kerja anda. Perjalanan yang menyenangkan menjadikan tujuan tampak
menyenangkan juga. Namun, bila anda tak menemukan kesenangan di sana, maka
cintai apa pun yang bisa anda cintai dari kerja anda: tanaman penghias meja,
cicak di atas dinding, atau gumpalan awan dari balik jendela. Apa saja.
Bila
anda tak menemukan yang bisa anda cintai dari pekerjaan anda, maka mengapa anda
ada di situ? Tak ada alasan bagi anda untuk tetap bertahan. Cepat pergi dan
carilah apa yang anda cintai, lalu bekerjalah di sana. Hidup hanya sekali. Tak
ada yang lebih indah selain melakukan dengan rasa cinta yang tulus.
JANGAN TAKUT BERSAING
Apakah
persaingan bisnis itu? Sepuluh pedagang rambutan berderet-deret di tepi jalan
menjajakan buah yang sama. Sepanjang hari mereka sama-sama berpanas-panas di
sana. Setiap malam mereka pun berdesak-desak meringkuk di pondokan yang sama.
Mereka bisa saling berkumpul tanpa terlalu menghiraukan apa itu persaingan
bisnis. Cukuplah bagi mereka jika bisa membawa pulang beberapa lembar
keuntungan di usai musim rambutan. Bahkan mereka berasal dari desa yang sama
dan datang ke kota ini untuk mencari sejumput pencaharian.
Namun
ketika usaha semakin membesar, harapan akan laba membukit, dan ketakutan akan
rugi menggunung. Di saat itu dikenallah sebuah permainan: kipas bara
persaingan. Maka kebersamaan pun hangus. Ternyata bukan karena kecil kita
takut, karena mempertahankan kebesaranlah yang membuat kita gentar. Lebih buruk
lagi, bila karena takut kita jadi licik dan picik. Mari jaga semangat bersaing
– bersaing dalam kebersamaan.
SERANGAN JANTUNG ROHANI
oleh:
Anthony de Mello
Paman
Tom mengidap penyakit jantung. Dokter telah memperingatkannya agar
berhati-hati. Ketika sanak keluarganya mendengar bahwa paman Tom mendapat
warisan sebesar satu milyar Dollar dari salah seorang saudaranya yang meninggal,
mereka takut menyampaikan berita ini padanya. Jangan-jangan ia malah terkena
serangan jantung. Mereka memutuskan untuk meminta tolong pastor setempat untuk
menyampaikan hal ini pada paman Tom. Pastor menyetujui permintaan itu dan
menemui paman Tom. “Begini, Tom”, kata pastor itu dengan lembut pada penderita
penyakit jantung itu. “Seandainya Tuhan bermurah hati menghadiahi uang sebanyak
satu milyar Dollar padamu, kau apakan uang sebanyak itu?” Paman Tom berpikir
sejenak, lalu tanpa ragu ia berkata, “Setengahnya akan aku serahkan pada gereja
anda!”. Ketika mendengar perkataan paman Tom, pastor itu terbelalak terkena
serangan jantung dan langsung meninggal.
Smiley…!
Itulah yang kita dapat jika kita meletakkan kegembiraan “ego” kita di atas
kegembiraan orang banyak. Kecemasan maupun kegembiraan “ego” kita takkan
mempermegah kekuatan orang banyak.
BERIKAN TAMBAHAN KETEKUNAN
Seorang
pemecah batu mengayunkan pukulannya yang keseratus kali. Namun batu itu belum
jua pecah. Seolah tak mungkin bisa dipecahkan bahkan bila ia tambahkan lagi
beberapa pukulan bertubi-tubi. Kini bolehlah ia berhenti sejenak untuk
mempertimbangkan, apakah tidak sebaiknya ia mencari batu lain yang lebih lunak?
Konsekuensinya ia harus memulai dari pukulan pertama. Selain itu, ia pun tak tahu
pada pukulan ke berapa ia bisa memecahkan batu lain itu. Pilihan kedua, ia coba
satu pukulan lagi yang lebih keras, lebih berkeringat, barangkali ia bisa
memecahkannya pada pukulan yang ke seratus satu.
Keberhasilan
anda sekarang bukan karena satu pukulan kuat yang baru saja anda layangkan.
Namun, seratus pukulan kecil yang terus-menerus anda hujamkan sebelum ini.
Ketekunan bukan saja mencerminkan keyakinan dan harapan, namun juga ibu dari
produktivitas kerja. Itulah kesenangan yang diberikan oleh alam pada kita kita
tak tahu pada langkah ke berapa keberhasilan akhirnya kita jumpai.
BERSEDIALAH UNTUK MEMBANTU
Anda
bermaksud membeli sesuatu. Toko yang anda masuki ternyata penuh ramai. Apa yang
anda cari terlebih dahulu? Ya!, anda akan mencari seorang pelayan toko yang
bersedia membantu anda. Sayangnya tak seorang pelayan toko menunjukkan
keramahannya mau membantu anda. Ini membuat anda bersungut-sungut meninggalkan
toko itu. Mungkin saat itu juga, dalam hati, anda memutuskan untuk tidak datang
lagi ke sana. Sebenarnya apa yang anda cari?
Kita
mencari kesediaan untuk membantu hati yang siap melayani. Seorang bijak pernah
berkata bahwa tak selalu kita bisa membantu, namun kita selalu bisa bersedia
untuk membantu. Diri yang terbuka untuk menolong bernilai lebih dari apa yang
bisa dijual di toko mana pun. Pembeli suka mengunjungi apa yang tidak dipajang
di tempat lain pelayan toko yang bersedia melayani sebaik-baiknya. Bahkan
ketika kita harus membayar lebih mahal, kita rela merogoh lebih dalam. Karena
kita tahu, hati yang bersedia untuk membantu tak bisa dinilai begitu saja
dengan uang.
Referensi : http://unyil4u.wordpress.com/motivasi/tulisan-motivasi-5/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar