Minggu, 04 Januari 2015

Gunungkidul Handayani



Bagi orang yang suka travelling pasti tahu daerah Gunungkidul, yaitu salah satu kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Gunungkidul adalah tempat lahir saya, tepatnya di daerah Wonosari. Setiap liburan dan hari raya saya pasti menyempatkan diri untuk pulang ke kampung halaman saya itu. Di Gunungkidul ini banyak sekali tempat wisata, terutama yang berbau air seperti pantai, air terjun, sungai dan masih banyak lagi. Menurut saya Gunungkidul merupakan tempat yang sangat indah dan menarik. Kenapa dinamakan “Gununungkidul’? Karena letaknya ada di dataran tinggi, lumayan jauh dari Jogja kota. Gunungkidul dibagi lagi menjadi beberapa wilayah diantaranya Wonosari, Karangmojo, Playen, Semin, Ngawen, Tepus, Semanu dan masih banyak lagi, oleh karena itu wilayah Gunungkidul memang sangat luas. Tempat wisata disana sebagian besar pantai. Ada Pantai Baron, Pantai Krakal, Pantai Kukup, Pantai Drini, Pantai Sundak, Pantai Sepanjang, Pantai Ngrenehan dan masih banyak lagi, saya tidak bisa menyebutkan satu-persatu. Menurut suatu web yang pernah saya baca ada sekitar 70 pantai di Daerah Gunungkidul. Dan saya pun baru mengunjungi 3 dari 70 pantai tersebut, entah kapan saya akan mengunjungi semua pantai yang ada di Gunungkidul tersebut. Memang masih banyak juga pantai disana yang belum begitu terkenal. Selain pantai, ada juga goa, air terjun dan sungai. Untuk goa setahu saya Goa Pindul yang sangat terkenal. Kalau air terjun setahu saya ada air terjun Nglanggeran, kalau untuk sungai ada Sungai Jonge yang terletak di daerah Semanu, konon sungai tersebut tidak pernah kering. Itulah beberapa tempat wisata di Gunungkidul. Selain tempat wisata, yang menurut saya sangat menarik dari Gunungkidul itu adalah kebudayaannya. Banyak sekali budaya disana. Ada rasulan atau bersih desa, mitoni, selapanan, maulidan dan masih banyak lagi. Untuk rasulan atau bersih desa itu merupakan bentuk rasa syukur masyarakat kepada Allah SWT atas hasil panen yang telah diterima. Perlu diketahui bahwa sebagian masyarakat daerah kampungnya adalah petani. Tetapi untuk saat ini sudah banyak kemajuan, masyarakatnya pun banyak yang sudah bekerja sambilan yaitu berdagang. Rasulan tersebut diadakan setahun sekali dan setiap daerah beda-beda waktunya. Seperti daerah Wareng yang terletak di Wonosari, Gunungkidul mengadakan rasulan pada tanggal 25 Agustus 2014 kemarin yang jatuh pada hari Senin Legi. Bisa saja tahun 2014 tanggal 25 Agustus, tapi nanti tahun 2015 pasti beda lagi tanggalnya tergantung kesepakatan para perangkat desa dan masyarakat. Lalu ada tradhisi mitoni, yaitu tradhisi tujuh bulanan bagi ibu yang sedang hamil anak pertama. Selanjutnya ada tradhisi selapanan, yaitu tradhisi tasyakuran anak bayi yang telah lahir dan baru berusia 35 hari. Tradhisi maulidan biasanya para masyarakat masak nasi tumpeng lengkap beserta lauknya dan setelah itu mambawa nasi tumpeng itu ke balai desa untuk di doakan oleh seorang yang ahli agama. Setelah didoakan lalu nasi tumpeng tersebut ditukar-tukar, dengan tujuan agar semua masyarakat bisa mencicipi makanan masyarakat lain atau agar bisa membuat masyarakat lebih akrab dan loyal dengan para tetangga. Sebenarnya masih banyak lagi kebudayaan atau tradhisi yang ada di Gunungkidul namun saya tidak bisa menuliskannya semua. Bahkan teman saya yang sangat cinta dengan Gunungkidul membuat kaos yang bertuliskan “South Mountain” yaitu bahasa Inggris dari Gunungkidul. Selain keuntungan finansial, tujuan utama dibuatnya kaos tersebut adalah untuk mempromosikan Gunungkidul kepada semua orang. Dan Alhamdulillah lumayan banyak juga yang membelinya. Itulah hal-hal yang menurut saya Gunungkidul merupakan suatu tempat yang indah dan juga menarik untuk diceritakan dan diapresiasikan. Sampai-sampai ibu saya pun menginginkan saya untuk menjadi bupati Gunungkidul agar bisa membawa Gunungkidul menjadi lebih baik, lebih makmur, lebih tentram dan yang terutama lebih maju. Namun perjalanan saya masih jauh, masih sangat belum pantas dan belum bisa menjadi seorang bupati, tetapi itu adalah sebuah keinginan atau harapan seorang ibu kepada anaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar